Minggu, 03 Februari 2013

Kebudayaan suatu daerah

KEBUDAYAAN DAERAH JAWA TIMUR
Dari sekian banyaknya budaya di indonesia, salah satu budaya yaitu budaya jawa timur. Budaya jawa timur yang sudah terkenal hingga dunia internasional. Salah satu budaya Jawa timur adalah seni pertunjukan reog.
A.      Pengertian reog ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari jawa timur bagian barat-laut dan ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblek dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Banyak versi yang berkembang di masyarakat yang mempengaruhi berkembangnya budaya reog ponorogo, antara lain :
1.    Pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15.
2.   Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri.

B.       Penari-penari dalam pertunjukan seni reog ponorogo
·      Prabu Klono Swandono
Di ceritakan bahwa prabu klono swandono yang tampan dan sakti terpikat oleh kabar kecantikan putri Songgolangit, dan berniat memperistrikannya. Songgolangit mengajukan syarat berupa sayembara, siapa saja yang mampu mengumpulkan seluruh binatang hutan kedalam tamannya dan mampu membuat sebuah tontonan menarik yang belum pernah ada sebelumnya, dialah yang akan dipilih sebagai suami. Dalam rangka sayembara itu, dengan kesaktiannya, Klono berhasil mengumpulkan seluruh binatang hutan dan menggiringnya ke taman milik Putri Songgolangit. Pada saat sedang menggiring binatang itu, Patih Singobarong, salah seorang abdi dekat raja Daha yang ternyata menyimpan rasa terhadap putri, mencegat rombongan Klono Swandono. Terjadilah pertempuran seru, tetapi dengan pecut pusakanya- Pecut Samandiman- Klono berhasil melumpuhkan Singobarong.

·      Warok
Berbicara tentang reog ponorogo, memang tidak bisa lepas dari sosok warok, yaitu para pendekar yang menjadi lawan reog dalam pertunjukan. Di Ponorogo, sebagai pendekar yang di kenal mengabdi pada kebaikan, warok mempunyai tempat khusus dalam pandangan masyarakat. Di dalam pertunjukannya warok biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Kemudian di tambah aksesoris dengan penutup kepala yang disebut “udeng” dan memakai kumis serta jenggot.
·      Jatilan
Dalam pertunjukan reog ponorogo, menampilkan 6-8 gadis yang menaiki kuda, penari ini di sebut jatilan. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
·      Bujanganom
Penari ini menggunakan topeng yang bergerak sangat lincah dan sering melakukan gerakan akrobatik. Ia memimpin barisan para warok yang terdiri dari para pria berpakaian hitam-hitam sebagai pasukan yang menguasai kekuatan spiritual tinggi.
·      Singo Barong
Penari terakhir dalam pertunjukan seni reog ponorogo adalah singo barong. Dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan bertapa.

C.      Pementasan Seni Reog
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan jatilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan bertapa.


Sabtu, 02 Februari 2013

Tips Merawat dan Membersihkan kamera digital SLR

Beberapa tips untuk merawat kamera digital SLR dan peralatan fotografi lainnya:
1. Lensa
    - Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi,                    usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan        sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.
    - Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan                terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
    - Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik              sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.



Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:
- Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk                  menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau      lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan            tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
- Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
- Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan         memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
- Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk                          membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa,     teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

2. Kamera.
    Kamera merupakan peralatan fotografi kedua yang terpenting, disinilah tempat sensor kamera yang sangat     sensitif.
    Berikut beberapa langkah merawat kamera digital:
    a. Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini               dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan membersihkan bagian                     dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi kalau kita sering berganti-ganti lensa.
         - Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang masih                     menempel dapat dipergunakan brush.
          - Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry cloth yang lembut untuk membersihkan beberapa bagian              khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.

    b. Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam kamera                   merupakan letak sensor kamera.
        - Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan pada ruang                yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam kondisi yang bersih.
        - Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera dipegang                menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu yang tertiup dapat                turun kebawah mengikuti gravitasi.
        - Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirror harus di lock up terlebih              dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari menu kamera. Yakinkan              baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror lock up. Dimulai dengan menekan              shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter terbuka., Dengan kamera yang dipegang                  menghadap kebawah (sensor menghadap kebawah), pompa blower (blower tanpa brush) beberapa              kali untuk meniup partikel debu yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera              untuk menyudahi fungsi mirror lock up.
        - Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kits yang memiliki swab                    sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik dengan melakukan swab/                    smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-            hati, jika tidak yakin sebaiknya serahkan kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang                           profesional.
NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul seperti kerusakan mirror, shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan pilihan yang bijak.

3. Baterai.
    Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat                   memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
    a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan             permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
    b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera         cabut.
    c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak             dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.
    d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
    e. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan                   merek yang berbeda-beda.
 


4. Memory card dan accessories.
    a. Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/ compact           flash, dan sebagainya. Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang kecil membuat               mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing-masing jika             sedang tidak dipergunakan.

     b. Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap menjaga              kebersihannya. Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala untuk                      menghindari penumpukkan kotoran.


5. Penyimpanan.
    a. Kamera sebaiknya dihindarkan dari temperatur ekstrim yang sangat panas maupun sangat dingin.                   Hindarkan kamera dari kontak matahari langsung dalam jangka waktu yang lama. Jangan pernah                   menyimpanya dalam kondisi panas seperti didalam mobil atau dalam kondisi yang sangat dingin.
    b. Ketika menyimpan kamera, jauhkan peralatan tersebut dari benda-benda yang memiliki medan magnet         kuat. Medan magnet dapat mempengaruhi sirkuit elektronik yang terdapat pada kamera digital.
   c. Simpan kamera, lensa dan accessories lain dalam dry box yang memiliki alat pengatur kelembapan jika          sedang tidak dpergunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau simpan alat-alat tersebut pada suatu            wadah khusus dengan disertakan silica gel untuk mengatur kelembapannya.

6. Tas kamera.
    Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian           perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang     kotor mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:
    a. Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya                 maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan           pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.
    b. Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu         yang cukup lama.

Peralatan fotografi digital membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit, sehingga perawatan mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan mempertahankan kondisi perlatan fotografi kita untuk tetap bisa dipergunakan dengan baik, bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, dan tentunya dapat mempertahankan harga jualnya kembali.

Tips Memilih Kamera DSLR

Sekarang ini lagi jamannya kamera DSLR, pasti semua orang ingin punya sebuah Kamera DSLR. Entah itu karena memang dia hobi fotografi atau cuma buat gaya-gaya an. Nah, biar ga' rugi saat membeli kamera DSLR, ada baiknya kalau teman-teman membaca sedikit Tips Memilih Kamera DSLR yang cocok untuk pemula.Oke deh berikut ini yang perlu teman-teman perhatikan jika ingin Memilih atau Membeli Kamera DSLR.:
1. Harga
Berbagai macam kamera DSLR memiliki variasi harga yang beragam sesuai dengan fitur yang ditawarkan. Pastikan Anda memiliki budget yang cukup untuk membeli kamera DSLR yang Anda inginkan.

2. Kegunaan
Hal percuma dalam memilih kamera adalah membeli yang paling mahal namun tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikannya. Maka dari itu perhatikan baik-baik mengenai kegunaan pada kamera DSLR yang akan Anda beli. Jangan sampai Anda sia-sia membeli kamera terbaik namun tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Resolusi
Apabila Anda gemar mencetak foto yang Anda ambil dalam ukuran besar, sebaiknya Anda membeli kamera dengan resolusi besar sehingga hasil cetakan foto juga bisa maksimal sesuai yang diinginkan.

4. Ukuran
Ukuran kamera DSLR memang jumbo dan tidak seperti kamera digital biasa. Namun ada pula beberapa kamera DSLR mini yang memenuhi kriteria yang cukup baik dan bisa Anda bawa kemana-mana saat bepergian.

5. Konektivitas
Beberapa jenis kamera DSLR menawarkan fitur tertentu untuk memindahkan foto-foto dari kamera ke perangkat komputer tanpa melalui kabel data. Perhatikan baik-baik apakah Anda memerlukan kamera yang dilengkapi fitur tersebut atau tidak.

6. Fitur tambahan
Fitur lainnya pada kamera DSLR yang mungkin perlu Anda ketahui adalah pengaturan ISO untuk memotret di tempat gelap, lensa khusus untuk memotret dengan lebih profesional, dan yang lainnya. Pastikan Anda memiliki tujuan dengan jelas saat menentukan kamera yang ingin Anda beli agar fungsinya tidak sia-sia.

 Saya yakin, masih banyak yang bingung kan mau milih kamera DSLR yang pas buat pemula :D Biar ga bingung, saya punya dua kamera DSLR yang bisa menjadi pertimbangan buat teman-teman yang ingin beli kamera DSLR.
-Yang pertama
NIKON D3000 KIT + lensa AF-S 18-55MM VR
Besar image: 10 megapiksel jika dicetak ukuran 30 x 40 cm hasilnya masih sangat baik
Warna Pilihan: Black
Harga : Rp 3.950.000


-Yang Kedua
CANON EOS 1100D Kit+ lensa EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS II
Besar Image: 12 megapiksel
Warna Pilihan: Red, Gray, Brown & Black
Harga: Rp 4.833.000

Kamera DSLR

Perkembangan kamera digital saat ini begitu mengagumkan, khususnya perkembangan kamera D-SLR (Digital -Single Lens Reflex). Sejak kamera DCS 100 dikenalkan tahun 1991, kamera D-SLR semakin dikembangkan oleh para produsen kamera. Untuk kategori kamera D-SLR, prinsip “uang ‘gak pernah berbohong” ada benarnya. Semakin mahal harga kamera, semakin bagus lah kamera tersebut.
Memilih kamera D-SLR yang tepat untuk fotografer pemula, termasuk gampang-gampang susah. Dari sekian banyak kamera D-SLR yang ada di pasaran saat ini, apa yang harus kita ketahui saat akan memilih kamera yang tepat untuk kita.


Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui bagi fotografer pemula sebelum memutuskan membeli sebuah kamera D-SLR.

1. Sensor Kamera D-SLR
    Perhatikan sensor CCD atau CMOS yang digunakan pada kemera. Terdapat beberapa varian bagi               sensor kamera digital ini, yaitu Full Frame (36 x 24mm), APS-H (28,7 x 19mm), APS-C (22,2 x 14,8         mm), dan Four-thirds (17,3 x 13mm). Perbedaan ukuran ini memang membingungkan untuk pemula,             namun singkatnya, jika kita menggunakan sensor full frame (perbandingan gambar 3:2), maka gambar di       jendela bidik akan terlihat penuh. Jika dicetak pada kertas foto ukuran 4 R (15 x 10 cm), maka tidak ada     cropping pada cetakan karena sesuai dengan ukuran di LCD (15 : 10 = 3 : 2). Tapi jika kita                         menggunakan sensor APS-C, terdapat crop factor yang didapat dari pembagian sbb, lebar sensor full           frame : lebar sensor APS-C, (36 :22,2 = 1,6) maka pada sensor APS-C terdapat crop factor 1,6 artinya     gambar tidak terlihat utuh seperti pada sensor fullframe.
    Kamera dengan sensor APS-C, lebih cocok untuk telephoto, karena jika kita menggunakan lensa 70 –         300mm, itu artinya kita menggunakan lensa 112 – 480mm.

2. Kamera D-SLR membutuhkan perawatan khusus
    Kamera D-SLR, memiliki kemampuan interchangable lens (lensa dapat ditukar lepas). Resiko membuka       lensa dari bodi kamera D-SLR, memungkinkan debu masuk ke dalam kamera, sedangkan kamera D-           SLR sangat sensitif sekali dengan debu. Debu akan menempel pada sensor kamera, dan pada hasil foto         akan terlihat, apalagi ketika menggunakan bukaan kecil (diafragma). Untuk membersihkan debu, bisa             menggunakan alat peniup debu khusus yang tersedia di toko kamera. Walaupun pada kamera D-SLR           terkini telah dilengkapi dengan sistem pembersih debu otomatis, tapi tetap secara manual dibutuhkan.

3. Kamera D-SLR memiliki usia shutter tertentu (shutter count)
    Jika kita menggunakan kamera SLR analog, setiap melakukan pemotretan, kita dibatasi oleh jumlah frame     yang ada pada rol film negatif yang kita gunakan. Pada kamera D-SLR, hal tersebut ditiadakan. Kita bisa     memotret dalam satu waktu hingga ratusan bahkan ribuan foto, selama memiliki memori penyimpanan data     yang cukup. Namun demikian, pada kamera D-SLR terdapat yang dikenal dengan istilah shutter count,         yaitu rekaman jumlah jepretan yang dilakukan oleh shutter pada kamera. Setiap kamera D-SLR, memiliki     shutter count atau estimasi “masa hidup” shutter. Pada pengujian pabrik, kamera D-SLR kelas menengah       mampu mencapai 50ribu jepretan. Sedangkan pada kamera D-SLR kelas atas bisa mencapai diatas             100ribu jepretan tanpa masalah. Jadi, kamera D-SLR memang cocok untuk pemula dalam belajar,               asalkan ketika belajar, kita tetap memiliki konsep memotret, berpikir dulu sebelum memotret, sehingga         tidak membuang-buang usia shutter.


4. Resolusi Kamera D-SLR (megapiksel)
     Kamera Digital memberikan pilihan pada kita untuk menentukan seberapa besar resolusi yang kita                butuhkan. Saat ini, kemampuan resolusi kamera D-SLR sudah mencapai 12 mp. Semakin besar ukuran        resolusi kamera, semakin besar pula memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar saat pemotretan.      Pada dasarnya, resolusi kamera pada ukuran 10 mp, misalnya, resolusi maksimal mencapai 3872 x 2592.      Namun untuk kebutuhan pemotretan biasa, resolusi sebesar itu akan memakan memori besar, oleh sebab      itu, pada kamera D-SLR selalu dilengkapi dengan pilihan max resolusi dan low resolusi, agar kita bisa            memilih sesuai kebutuhan. Banyak fotografer profesional masih menggunakan resolusi 6 mp, karena masih      dirasa cukup untuk membuat foto yang baik. Pemilihan resolusi besar biasanya untuk keperluan cropping     gambar nantinya. Selain itu, resolusi bukan lah segalanya. Pada kamera digital, penentuan resolusi tidak         serta merta berkaitan dengan ketajaman gambar. Pada kamera D-SLR, ketajaman gambar lebih                   ditentukan oleh kelas lensa yang digunakan.

Cara Membuat Stempel

 Kali ini saya akan membahas bagaimana cara membuat stempel.Caranya ternyata tidak sesulit yang kita bayangkan..
Pertama-tama :

 1.  Buka Program corelDRAW – Pilih “New”.
2.       Buat lingkaran dengan ukuran 4 cm atau 40 mm,tekan ctrl secara bersamaan agar lingkaran terihat benar-benar bulat.

3.       Buat 2 lingkaran lagi dengan ukuran 3,9 cm dan 2,8 cm dengan cara sama dengan atasnya.
4.    Setelah itu gabungkan menjadi satu seperti  gambar.

5.  Kemudian buat 2 buah garis tengah denganmenggunakan Freehand Tool atau F5

6.       Setelah itu buat tulisan “SMK N 1 CILACAP” ditengahnya dengan menggunakan Text Tool ,tulisan bisa diganti dengan yang lain sesuai dengan keinginan.

7.       Buat tulisan lagi,Letakan kursor di lingkaran dalam bagian atas kemudian ketikan “PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP”.

8.       Lalu buat tulisan sekali lagi,sekarang letakan kursor dilingkaran dalam bagian bawah kemudian ketikkan “DINAS PENDIDIKAN  PEMUDA DAN OLAHRAGA” agar tulisan tidak terbalik maka gunakan mirror text.

9.       Atur tulisan dengan benar.

10.       Kemudian buat bintang dan letakkan bintang tersebut di antara tulisan “PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP” dan “DINAS PENDIDIKAN  PEMUDA DAN OLAHRAGA”.

11.   Stempel sudah jadi. Berikut hasilnya..

Selamat Mencoba  .. :) :D